Suasana Haru Silaturahmi 40 Hari Santri Baru  Dengan Walisantri di Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an Metro

Metro, 16 Agustus 2025 – Masjid At-Tibyan di kompleks Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an (PPRQ) Metro. Suasana haru bercampur bahagia menyelimuti acara Silaturahmi Wali Santri Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an. Kegiatan yang bertepatan dengan penjengukan 40 hari santri baru ini mempertemukan 183 santri dengan orang tua mereka setelah lebih dari sebulan menahan diri untuk tidak bertemu.


Hadir dalam kesempatan tersebut, Pengasuh Pesantren Umi Hj. Siti Rumzannah, Pimpinan Pesantren Gus H. M. Yahya Musthofa Kamal, S.Ag., Alhafidz, Ketua Yayasan H. Benny Musthofa, S.H., M.M., Dewan Pengasuhan PPRQ, serta pengurus putra dan putri.


Mengusung tema “Menjalin kembali ikatan keluarga pondok pesantren lewat silaturahmi dan ziarah, menjadi wahana penguatan karakter, pengabdian, dan rasa cinta pada tradisi pondok pesantren”, acara ini dirancang untuk memperkokoh hubungan antara wali santri dan pesantren. Tema tersebut disampaikan oleh Kgs. Anang Ghozali, Pengurus PPRQ Bagian Media, sebagai ruh dari kegiatan silaturahmi tahunan ini.


Rangkaian acara dimulai dengan ziarah ke makam pendiri pesantren, Almaghfurlah KH. Ali Komaruddin Alhafidz. Acara kemudian dipandu oleh MC Balqis Zalfa Aathifah, dilanjutkan pembacaan tilawah Al-Qur’an oleh santri baru, Muhammad Nafis Albaihaqi.


Dalam sambutannya, Pimpinan Pesantren Gus H. M. Yahya Musthofa Kamal menekankan pentingnya tradisi tirakat 40 hari tanpa bertemu maupun berkomunikasi dengan anak. “Alhamdulillah, bapak dan ibu sudah menjalankan tirakat selama 40 hari. Ini adalah bagian dari ikhtiar agar anak-anak betah di pesantren, terbentuk mental kemandirian, dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dunia akhirat. Tugas bapak ibu adalah terus mendoakan, bahkan mentirakati anak-anaknya agar mereka sukses dalam belajar,” tegasnya.


Suasana kemudian dimeriahkan dengan berbagai penampilan santri baru. Sebanyak 183 santri serentak membawakan lalaran Nadhom Alala. Dilanjutkan dengan pidato beregu dalam tiga bahasa: Bahasa Indonesia oleh Defina Putri Adzkia, Muhammad Ilham Akbar, dan Septio Ramadhan dengan judul Indahnya Kehidupan di Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an; pidato Bahasa Arab oleh Lidia Amelia Putri dan M. Refan Pratama dengan judul Ajmalul Hayati fil Ma’had Roudlatul Qur’an; serta pidato Bahasa Inggris oleh Safa Nur Afifah, Mariry Khuwaisy, dan Fahmi Al Afgani dengan judul Happy Life in Boarding School of Roudlatul Qur’an.


Selain itu, penampilan vocal group oleh Zahara, Nazwa, Zahra, Nadiya, Dhea, Azkia, Maura, Umi, Nabila, dan Dani turut menghibur hadirin. Acara ditutup dengan doa oleh Ust. Ajie Mubarok, S.Pd.
Momen yang paling mengharukan terjadi saat para wali santri akhirnya dapat berjumpa kembali dengan putra-putri mereka setelah 40 hari berpisah. Tangis haru dan senyum bahagia mewarnai suasana pertemuan tersebut.


Pihak pesantren berharap kegiatan ini semakin mempererat ikatan keluarga besar PPRQ. Dengan adanya tradisi 40 hari, santri diharapkan tumbuh lebih mandiri, sementara orang tua terus memberikan dukungan penuh melalui doa dan keikhlasan agar putra-putrinya berhasil dalam menuntut ilmu serta meraih kesuksesan dunia dan akhirat.